BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) yang maju sangat pesat maka pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting, yang salah
satu Ilmu dasar yang kegunaannya dan tidak dapat dipisahkan dari Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi , karena hubungannya sangat erat yang bertujuan agar siswa dapat
memperoleh kemampuan berpikir logis, kritis dan sistematis. Ssiwa mampu
mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara logis dan memiliki keterampilan
berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses belajar mengajar
dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses, para guru sebaiknya membuat
rencana pembelajaran untuk satu semester. Dalam perencanaan ini ditentukan
semua konsep-konsep yang dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan
metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses yang akan
dikembangkan. Gagne dalam dahar menyebutkan bahwa dengan mengembangkan
keterampilan proses, anak akan dibuat kreatif di tingkat yang lebih tinggi
dalam waktu yang lebih singkat.
Dengan menggunakan keterampilan-keterampilan memproses
perolehan, siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan
konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sika dan nilai. Seluruh Irama ,
gerak atau tindakan dalam proses belajar mengajar seperti ini akan
menciptakan kondisi ‘belajar yang melibatkan siswa secara aktif. Agar
keterampilan proses yang dikembangkan dapat berjalan, siswa perlu dilatih
keterampilan proses tersebut sebelum pendekatan keterampilan proses itu dapat
dilaksanakan. Salah satu bentuk
pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan konstruktivis adala pembelajaran
Kooperatif Tipe Tim Siswa Kelompok Prestasi STAD (Student Teams Achievment
Division). Pembelajaran kooperatif tipe STAD dicirikan oleh suatu struktur
tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif. Siswa bekerja sama dalam situasi
semangat pembelajaran kooperatif seperti membutuhkan kerjasama untuk mencapai
tujuan besama dan mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas.
Menurut Vigotsky, implikasi utama dalam pembelajaran
menghendaki setting kelas berbentuk pembelajaran kooperatif, dengan siswa
berinteraksi dan saling memuncukan strategi-strategi pemecahan masalah yang
efektif pada masing-masing zona perkembangan terdekat mereka. Selain itu
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membantu siswa memahami konsep-konsep
Bahasa Indonesia yang sulit serta menumbuhan kemampuan kerjasama, berpikir
kritis dan mengembangkan sikap sosial siswa. Pembelajaran kooperatif memiliki
dampak yang positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya, karena siswa
yang rendah hasil belajarnya dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar dan
penyimpanan maeri pelajaran yang lebih lama.
Agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik siswa
terlebih dahulu dilatih keterampilan-keterampilan kooperatif sebelum
pemelajaran itu digunakan. Hal ini dilakukan agar siswa telah memiliki
keterampilan yang diperlukan untuk satuan pembelajaran tertentu. Keterampilan
kooperatif yang dilatih seperti mengajukan pertanyaan, menjawab
pertanyaan/menanggapi, menyampaika ide/pendapat, mendengarkan secara aktif,
berada dalam tugas dan sebagainya. Agar tujuan pembelajaran mecapai sasaran
dengan baik seperti yang tercantum dalam kurikulum, selain digunakan model
pembelajaran yang sesuai, perlu adanya perangkat pembelajaran sesuai pula.
Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran
yang dirancang oleh peneliti yang memuat informasi berharga yang dibutuhkan
guru, khususnya berbagai macam strategi dan metode serta sumber belajar yang
ditempatkan pada halaman samping sehingga sangat mudah dilihat dan mudah
dipahami.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembelajaran dengan metode koooperatif tipe STAD
Sebelumnya kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan metode. Dimana
metode berasal dari
Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah
cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau
bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu. Pembelajaran dengan metode koooperatif tipe STAD merupakan salah
satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa
yang heterogen. Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana
dan langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini paling awal
ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti pendidikan di John Hopkins
Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu bentuk belajar kooperatif.
Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi
dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu
permasalahan.
Student
Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan
dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru
mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode
pembelajaran kooperatif yang efektif. Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri
lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor
pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain itu STAD juga terdiri dari siklus
kegiatan pengajaran yang teratur.
Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:
a) Penyajian kelas.
b) Belajar kelompok.
c) Kuis.
d) Skor Perkembangan.
e) Penghargaan kelompok.
2.2 Pembelajaran Kooperatif STAD
2.2.1.Pengajaran
Tujuan utama
dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang
direncanakan. Setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu
dimulai dengan penyajian kelas. Penyajian tersebut mencakup pembukaan,
pengembangan dan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran dengan penekanan
dalam penyajian materi pelajaran.
a) Pembukaan
1)
Menyampaikan pada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu
penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang menimbulkan
teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara lain.
2) Guru
dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau
merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut.
3) Ulangi
secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak.
b)
Pengembangan
1)
Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa
dalam kelompok.
2)
Pembelajaran kooperatif menekankan, bahwa belajar adalah memahami makna bukan
hapalan.
3)
Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan.
4) Memberi
penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.
5) Beralih
pada konsep yang lain jika siswa telah memahami pokok masalahnya.
c) Latihan
Terbimbing
1) Menyuruh
semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan.
2) Memanggil
siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan
supaya semua siswa selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin.
3) Pemberian
tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama. Sebaiknya siswa
mengerjakan satu atau dua masalah (soal) dan langsung diberikan umpan balik.
2.2.2. Belajar Kelompok
Selama
belajar kelompok, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan
guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa
diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih ketrampilan yang
sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok. Pada
saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif, guru juga perlu
memberikan bantuan dengan cara menjelaskan perintah, mereview konsep atau
menjawab pertanyaan.
Selanjutnya
langkah-langkah yang dilakukan guru sebagai berikut :
1) Mintalah
anggota kelompok memindahkan meja / bangku mereka bersama-sama dan pindah
kemeja kelompok.
2) Berilah
waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama kelompok.
3) Bagikan
lembar kegiatan siswa.
4) Serahkan
pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga atau satu kelompok utuh,
tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mereka mengerjakan soal,
masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokkan
dengan temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan,
teman satu kelompok bertanggung jawab menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan
dengan jawaban pendek, maka mereka lebih sering bertanya dan kemudian antara
teman saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab
pertanyaan itu.
5) Tekankan
pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin teman-teman
satu kelompok dapat mencapai nilai sampai 100 pada kuis. Pastikan siswa
mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi
dan diserahkan. Jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan untuk
mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka
belajar. Ingatkan siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya
menanyakan teman sekelompoknya sebelum bertanya guru.
6) Sementara
siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru sebaiknya
memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik, yang anggotanya
duduk dalam kelompoknya untuk mendengarkan bagaimana anggota yang lain bekerja
dan sebagainya.
2.2.3. Kuis
Kuis
dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja
yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan
sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan
kelompok.
2.2.4. Penghargaan Kelompok
Langkah
pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah menghitung nilai kelompok
dan nilai perkembangan individu dan memberi sertifikat atau penghargaan
kelompok yang lain. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada rata-rata
nilai perkembangan individu dalam kelompoknya.
Tabel. Langkah-langkah proses
pembelajaran model kooperatif tipe STAD
No
|
Tahap
|
Tingkah Laku Guru
|
1.
|
Tahap
pendahuluan
|
a.
Guru
memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan mereka pelajari,
tujuan pembelajaran dan pemberian motivasi agar siswa tertarik pada
materi.
b.
Guru
membentuk siswa kedalam kelompok yang sudah direncanakan.
c.
Mensosialiasakan
kepada siswa tentang modell pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar
siswa mengenal dan memahamimya.
d. Guru memberikan apersepsi yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
|
2.
|
Tahap
pengembangan
|
a.
Guru
mendemonstrasikan konsep atau keterampilan secara aktif
dengan menggunakan alat bantu atau manipulatif lain.
b.
Guru
membagikan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan diskusi kepada masing-masing
kelompok.
c.
Siswa
diberikan kesempatan untuk mendiskusikan LKS bersama kelompoknya.
d.
Guru
memantau kerja dari tiap kelompok dan membimbing siswa yang mengalami
kesulitan.
|
3
|
Tahap
penerapan
|
a.
Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada dalam
LKS dengan waktu yang ditentukan, siswa diharapkan bekerja secara individu
tetapi tidak menutup kemungkinan mereka saling bertukar pikiran dengan
anggota yang lainnya.
b. Setelah
siswa selesai mengerjakan soal lembar jawaban, kemudian dikumpulkan untuk
dinilai.
|
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode STAD
v Kelebihan
Pembelajaran
kooperatif ini terbukti lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa
dibandingkan dengan model-model pembelajaran individual yang digunakan selama
ini. Keunggulan itu dapat dilihat pada kenyataan sebagai berikut :
1.Peningkatan
belajar terjadi tidak tergantung pada usia siswa, mata pelajaran, dan aktivitas
belajar.
2. Pembelajaran
kooperatif dapat menyebabkan unsur-unsur psikologis siswa menjadi terangsang
dan lebih aktif. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa kebersamaan dalam
kelompok, sehingga mereka dengan mudah dapat berkomunikasi dengan bahasa yang
lebih sederhana.
3. Pada saat
berdiskusi fungsi ingatan dari siswa menjadi lebih aktif, lebih bersemangat dan
berani mengemukakan pendapat.
4. Pembelajaran
kooperatif juga dapat meningkatkan kerja keras siswa, lebih giat dan lebih
termotivasi.
5. Penerapan
pembelajaran kooperatif dapa membantu siswa mengaktifkan kemampuan latar
belakang mereka dan belajar dari pengetahuan latar belakang teman sekelas
mereka.
6. Siswa dapat
belajar dalam kelompok dan menerapkannya dalam menyelesaikan tugas-tugas
kompleks, serta dapat meningkatkan kecakapan individu maupun kelompok dalam
memecahkan masalah, meningkatkan komitmen, dapat menghilangkan prasangka buruk
terhadap teman sebayanya dan siswa yang berprestasi dalam pembelajaran
kooperatif ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif,
dan tidak memiliki rasa dendam.
7. Dapat
menimbulkan motivasi siswa karena adanya tuntutan untuk menyelesaikan tugas.
v Kekurangan
1. Pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD
hanya sesuai untuk diterapkan di kelas tinggi, hal ini disebabkan karena tipe STAD
memerlukan tingkatan kognitif yang lebih tinggi.
2. Kontribusi dari siswa berprestasi
rendah menjadi kurang dan siswa yang memiliki prestasi tinggi akan mengarah
pada kekecewaan, hal ini disebabkan oleh peran anggota kelompok yang pandai
lebih dominan.
3. Adanya pertentangan antar kelompok
yang memiliki nilai yang lebih tinggi dengan kelompok yang memiliki nilai
rendah.
4. Untuk menyelesaikan materi pelajaran
dengan pembelajaran kooperatif akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan
pembelajaran yang konvensional, bahkan dapat menyebabkan materi tidak dapat
disesuaikan dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman.
5. Guru membutuhkan persiapan yang
matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan belajar kooperatif tipe
GI dengan baik.
v Kelebihan Dan Kekurangan Metode Berpasangan
Keunggulan
dari model pembelajaran kooperatif adalah (1) membantu siswa belajar berpikir
berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan
siswa dalam praktik berpikir, (2) membantu siswa mengevaluasi logika dan
bukti-bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain, (3) memberikan
kesempatan pada siswa untuk memformulasikan penerapan suatu prinsip, (4)
membantu siswa mengenali adanya suatu masalah dan memformulasikannya dengan
menggunakan informasi yang diperoleh dan bacaan atau ceramah, (5) menggunakan
bahan-bahan dari anggota lain dalam kelompoknya, dan (6) mengembangkan motivasi
untuk belajar yang lebih baik.
Kelebihan:
* Melatih pendengaran, ketelitian /
kecermatan.
* Setiap siswa mendapat peran.
* Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
* Setiap siswa mendapat peran.
* Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
* Hanya digunakan untuk mata pelajaran
tertentu
* Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
* Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
v Keuntungan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD menurut Roestiyah
1.
Keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:
- Dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya
dan membahas suatu masalah.
- Dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan
penyelidikan mengenai suatu masalah.
- Dapat
mengembangkan bakat kepemimpinan dan
mengajarkan keterampilan berdiskusi.
- Dapat
memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu dan
kebutuhan belajarnya.
- Para
siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif
dalam diskusi.
- Dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai,
menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain.
2. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:
Kerja kelompok hanya melibatkan mereka yang mampu memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang pandai dan kadang-kadang menuntut tempat yang berbeda dan gaya-gaya mengajar berbeda.
BAB III
PENUTUP
Pembelajaran
dengan menggunakan metode STAD ( Student Team Achievement Division ) sangat
baik digunakan karena metode ini salah satu pembelajaran kooperatif
yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. STAD merupakan
suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. Pembelajaran kooperatif tipe
STAD terdiri lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok,
kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain itu STAD juga terdiri
dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.
Penyajian pembelajaran
tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing dari
keseluruhan pelajaran dengan penekanan dalam penyajian materi pelajaran. anggota
kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman satu
kelompok untuk menguasai materi tersebut sehingga materi ini sangat efektif
untuk digunakan. Pembelajaran ini juga memiliki kelebihan yaitu 1) Pembelajaran
kooperatif dapat menyebabkan unsur-unsur psikologis siswa menjadi terangsang
dan lebih aktif. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa kebersamaan dalam
kelompok, sehingga mereka dengan mudah dapat berkomunikasi dengan bahasa yang
lebih sederhana. , 2)Pada saat berdiskusi fungsi ingatan dari siswa menjadi
lebih aktif, lebih bersemangat dan berani mengemukakan pendapat, 3)Pembelajaran
kooperatif juga dapat meningkatkan kerja keras siswa, lebih giat dan lebih
termotivasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati
dan Mudjiono. 2002. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya
Faughan,
Tay. 2004. Multimedia Making it Work.
Yogyakarta: Andi
Imron,
Ali. 2009. 17 Jurus Mempelajarai MYOB
Accounting 17.Yogyakarta: Andi
Slameto.
2003. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Yamin M
& B Ansari. 2008. Taktik
Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar